Pages

Jumat, 20 Mei 2011

saya dan seorang muallaf

suatu ketika di musholla sebuah toko muslim di Yogyakarta.

maghrib telah lama berlalu dan saya berdzikir menunggu Isya yang akan datang beberapa menit lagi. seorang wanita muda yg baru datang, berwudhu dan mengambil tempat di sebelah saya. begitu grasak-grusuk, terburu-buru mengenakan mukena. saya hanya menoleh sebentar dan memakluminya dalam hati. mungkin takut keburu Isya.

benar saja, azan Isya berkumandang sementara si mba baru melakukan sujud kedua di raka'at pertama. si mba bangkit dari sujud dan langsung menepuk bahu saya.

"mba,maaf mau nanya. itu azan Isya ya?"
"iya mba.itu azan Isya.kenapa mba?"
"waduh, saya baru mau sholat maghrib. kok udah Isya aja. terus saya harus gimana ya mba?"

saya memandangnya sedikit heran.

"dijamak aja mba".
"dijamak?.itu gimana mba?". saya semakin heran. si mba tersenyum melihat ekspresi saya.
"maaf mba, saya baru 2 minggu masuk Islam. saya muallaf. jadi saya ga tau harus gimana. masih belajar dan saya belum belajar tentang ini".

Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahu Akbar.


saya tersadar dan beristighfar untuk sikap saya yang tidak mengenakkan. awalnya saya berpendapat, ini pengetahuan dasar yang menurut saya orang seusia mba itu harusnya sudah mengetahui. paling tidak tahu apa yang harus dilakukan bila ketinggalan satu waktu sholat karena alasan tertentu, walaupun tidak mengerti sama sekali bagaimana harus melaksanakannya.
tapi ini berbeda. si mba adalah seorang muallaf. seorang manusia yang baru saja mendapat hidayah dari Allah SWT.
sungguh, saya menyesali sikap saya waktu itu dan menilai diri saya lebih cetek dari si mba. penilaian saya yang seperti itu karena tidak menyangka sama sekali kalau si mba tersebut adalah seseorang yang baru saja masuk Islam.
Ya Allah...betapa menyesalnya saya.

ini sebuah teguran. sebuah pelajaran berharga yang saya dapat hari itu. yang ingin selalu saya ingat untuk tidak bersikap memukul rata pendapat saya terhadap orang yang baru dikenal. dan InsyAllah saya akan berhati-hati untuk selanjutnya, sekalipun orang yang bertanya adalah orang yang sudah Islam sejak lahir. toh saya juga bukan manusia sempurna yang tahu segalanya.

NB : berbagi, introspeksi dan belajar dari kehidupan. Hanya Allah SWT yang Maha Sempurna.

2 komentar:

cici mengatakan...

Banyak hikmah di setiap kejadian.
Ayo Ney...saya tunggu postingan selanjutnya. SEMANGAAAAAAT!!!

Neyna mengatakan...

hehehe...iya mba..
pelajaran dari setiap kepingan perjalanan hidup..
insyAllah akan secepatnya memposting lagi.doakan saya selalu produktif,tak hanya dalam menulis.tp juga bisa bijak menguak hal positif dalam setiap kejadian...:)

Posting Komentar